Belajar Beralaskan Tikar di SDN 001 Batuaji

Sunday, November 11, 2007


Jika menyebut kegiatan belajar mengajar di sekolah, hampir dipastikan semua orang menggambarkannya siswa tengah berada di dalam ruangan, duduk di kursi lengkap dengan meja dan mereka memperhatikan pelajaran yang disampaikan gurunya.

Gambaran itu sangat jauh berbeda, bila melihat langsung kegiatan belajar mengajar di SDN 001 Batuaji. Sekira 40 siswanya kelas satu SD sekolah tersebut belajar dengan fasilitas seadanya. Mereka belajar tanpa menggunakan kursi dan meja.

Mereka duduk di lantai dengan beralaskan tikar. Ironis- nya guru pun hanya duduk di atas sebuah kursi plastik kusam tanpa meja.

Pada saat masuk ruangan kelas, para siswa membuka sepatu dan menyimpannya di sekitar pintu masuk dan pinggiran ruangan kelas.

Sementara di setiap ruangan, terlihat para siswa duduk bersila dan membungkukkan punggungnya dalam-dalam ketika hendak menulis. Mereka ditempatkan bercampur baur antara pria dan perempuan. Sesekali, beberapa siswa tampak duduk selonjoran.

Mereka melakukan itu bukan tidak menghargai guru yang tengah mengajar, tetapi hanya sekadar melepas rasa sakit terus membungkuk pada saat menulis. Beberapa siswa yang ditanya mengaku tidak tahan dengan kondisi itu.

"Capek," jawab salah seorang siswa kelas satu sekolah SDN 001 pada wartawan saat ditanya, capek tidak belajar duduk di tikar, kemarin (9/11) di sekolah itu.

Kadang karena sudah sering kecapekan, beberapa orang tua murid membelikan anaknya masing-masing meja lipat belajar. Tidak hanya itu, siswa juga membawa karpet ke sekolah itu, karena tidak merasa nyaman duduk ditikar yang disediakan sekolah.

Ternyata para siswa itu ingin melangsungkan kegiatan belajar tidak seperti kondisi yang dialaminya sekarang. Namun bisa melaksanakan kegiatan secara normal, layaknya sekolah pada umumnya.

Menurut salah seorang guru di sekolah itu menjelaskan kalau kondisi itu sudah berjalan sejak Penerimaan Siswa Baru (PSB), tiga bulan yang lalu. "Sudah sekitar tiga bulanan lah mas seperti ini," katanya was-was pada wartawan, kemarin.

Kepala Sekolah SDN 001 Batuaji, Mariana mengemukakan kondisi itu baru berjalan sekitar 13 hari. Kondisi itu terjadi karena disebabkan saat penerimaan siswa baru yang membludak.

Sebelumnya sekolah ini hanya menerima siswa baru empat kelas. Namun, belakangan orang tua wali siswa meminta ditambah satu kelas. Mendapat desakan itu, sekolah itu pun menambah satu ruangan, setelah mendapat persetujuan dari dinas pendidikan kota Batam.

"Dinas Pendidikan menyetujui penambahan kelas berikut peralatan ruangan kelas berupa bangku dan meja,"katanya. Tapi hingga kemarin, bangku dan meja itu belum juga diberikan Dinas Pendidikan Kota Batam.

Dikatakannya, Dinas Pendidikan Kota Batam telah menerima laporan sekolah ini. Menurut Mariana, penyediaannya secara bertahap. Sebab, sekolah itu juga tahun 2006 dibangun tiga lokal, tahun 2007 dibangun dua lokal.

"Jadi bertahap termasuk bangku dan mejanya, hanya masalah waktu saja," katanya. Belajar lesehan ini, hanya ada satu kelas dari lima kelas satu yang ada di sekolah itu. "Kelas itu masuk pagi," kata siswa lainnya.

Sekolah itu kini memiliki sebanyak 874 siswa dari kelas I hingga kelas VI. Seluruhnya siswa yang terbagi 24 rombongan belajar dalam 14 ruangan. Siswa di sekolah ini didik sebanyak 30 orang guru terdiri 13 PNS, sisanya Guru Bantu Sekolah, Komite dan Guru Honda.