Jembatan Timbang Perlu Atau Tidak?

Saturday, November 8, 2008

KETIKA masalah tonase ditonjolkan oleh Istono, otomatis Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batam yang bertanggungjawab. Dishub tidak menampik di lapangan banyak kendaraan membawa muatan melebihi tonase. Sayangnya, pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa. Sebab pihak Dishub tidak memiliki jembatan timbang untuk melakukan pengawasan terhadap setiap angkutan barang yang melintas. Karena itu pihaknya tak bisa melakukan penertiban terhadap truk bermuatan overload.
”Kita tidak punya jembatan timbangan, jadi kita tidak bisa melakukan pengawasan serta penertiban,” singkat Mahedi Kepala Bidang Angkutan Barang Dishub Kota Batam, ketika ditanyakan tentang bagaimana pengawasan terhadap angkutan barang yang melebihi tonase, kemarin.
Sementara Istono menegaskan bahwa Batam tidak butuh jembatan timbang. ”Karena memang tidak perlu,” katanya. Pihak Dishub kan melakukan tindakan, tanpa harus adanya jembatan timbang itu. Lagipula kalau jembatan timbang ada, akan jadi lahan pungli yang baru di Batam. ”Jadi jembatan timbang tidak perlu,” katanya.
Kalau dishub serius ingin menindak, mereka pasti bisa bekerjasama dengan petugas kepolisian.
Jika tonase yang dituding menjadi penyebab utama, maka bagaimana peran sektor lain seperti konstruksi jalan itu sendiri? ”Kita bekerja ada standar dan sesuai spesifikasi. Jika menyimpang kontrak diputus dan di blacklist,” paparnya. ***


”Peran kontruksi jalan di Batam sudah bagus dan juga sudah sesuai standar dan spesifikasinya. Pihak OB juga selalu evaluasi dan kroscek para kontraktor yang mengerjakan pekerjaan jalan,” ujarnya.
”Kalau harga terlalu rendah dan tak sesuai investigasi, kita tidak menunjuk kontraktor itu sebagai pemenang, meski penawarannya paling rendah. Prinsip nya kita tidak utamakan kontraktor seperti ini. Kita akan menunjuk pemenang yang untungnya wajar sesuai kaidah Keputusan Presiden yang ada,” ujarnya.
Kepala Bidang Prasana Jalan Jembatan Pemko Batam, Yumasnur sependapat dengan Istono. Ia mengaku kontruksi telah sesuai standar dan spesifikasi.
Menurut Yumasnur kerusakan jalan di Batam bukan karena kontruksi yang jelek. Tapi kepadatan kendaraan yang melintas di satu jalan memiliki pengaruh besar terhadap kerusakan jalan. Menurutnya semakin banyak kendaraan yang melintas akan mempercepat kerusakan.
Namun Istono berkata lain. Menurutnya kepadatan kendaraan tidak begitu pengaruh terhadap kerusakan jalan, karena di Batam kebanyakan kendaraan sekelas sedan yang melintas. ”Sepadat apapun kendaraan yang melintas, tidak ada masalah. Penyebab utamanya adalah angkutan truk pengangkut tanah,” tuturnya. ***