Lebih Baik Pulang Kampung

Friday, November 14, 2008

SELAIN membicarakan konteks Free Trade Zone kota Batam, yang kebanyakan berkisar masalah pertumbuhan ekonomi, tingkat investasi, penyerapan tenaga kerja, dan indikator-indikator statistik lainnya, belakangan ini Wali Kota Batam Ahmad Dahlan sedang gencar membicarakan permasalahan tenaga kerja di Kota Batam.
Ia menegaskan pendatang yang mencari pekerjaan ke Batam harus memiliki skill. ”Kalau tidak lebih baik kembali saja ke kampung,” tegas Wako Ahmad Dahlan belum lama ini.
Wako menilai Kota Batam yang diposisikan sebagai kawasan Industri dan Investasi dengan keunggulan bersaing dalam hal letak strategis dan tenaga kerja murah, membutuhkan kualitas tenaga kerja yang layak jual. Jika ini dibiarkan, ini akan menjadi suatu paradoks dalam era Free Trade Zone.
Disatu sisi tingkat pertumbuhan ekonomi, industri dan investasi meningkat pesat namun disisi lain tenaga kerja lokal terpuruk dan tidak mampu bersaing secara kualitas dengan pekerja asing. Kondisi aktual yang terjadi di Batam saat ini adalah, tenaga kerja lokal yang ada dirasakan belum mampu mendukung pengembangan kota Batam sebagai daerah industri.
Ini diindikasikan dari masih begitu banyaknya permasalahan-permasalahan yang menyangkut SDM atau masalah ketenagakerjaan. ”Perhatikan saja lowongan kerja cukup banyak di Batam. Tapi angka pengangguran tetap saja tinggi. Ini berarti yang datang ke Batam tidak punya skill dan tidak bisa menyerap lowongan kerja yang tersedia,” tuturnya.
Selain itu bursa kerja yang dilakukan oleh Pemko Batam beberapa waktu lalu juga serapannya kecil. Soal kecilnya angka serapannya, menurut Dahlan karena memang keahlian pelamar saja yang kurang. ”Perusahaan juga harus utamakan pencari kerja di Batam dan tetap perhatikan skillnya,” tegasnya. ***