Enak Sesaat, Pulihnya Lama

Friday, July 4, 2008

APA untung dan ruginya melakukan operasi caesar? dr Adriyanti SpOG yang sudah 10 tahun bertugas di RSOB Sekupang menuturkan, operasi ini tak sepenuhnya aman.
Menunggu detik-detik persalinan normal memang bisa membuat ibu tegang. Prosesnya juga nyeri, apalagi saat kontraksi dan menjelang bayi keluar. Namun, semua itu hanya sementara. Begitu si bayi lahir, semua rasa nyeri akan lenyap. ”Setelah 10-20 jam anak lahir si ibu sudah bisa pulang, sedang operasi butuh 3 hari istirahat,” jelas jebolan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) ini.
Sebaliknya, risiko operasi lebih dari itu. Misalnya, ada risiko perdarahan, timbul keloid akibat luka operasi, juga risiko infeksi. “Jangan dikira operasi tidak sakit. Tetap saja sakit,” jelasnya.
Bahkan, risiko akibat pembiusan pun ada. ”Pemberian dosis obat bius yang tidak tepat bisa membuat ibu tidak bangun-bangun lagi,” katanya. Masa penyembuhan operasi juga butuh waktu lama dan butuh biaya besar dibanding melahirkan normal.
Menurut data sedunia kata Adriyanti, angka kesakitan kelahiran normal jauh lebih kecil dibanding operasi. Angka kesakitan lahir normal hanya 1,3 persen, sedang operasi 2,9 persen. Angka risiko infeksi lahir normal hanya 3,3 persen sedang operasi mencapai 19,7 persen. Sedang angka kematian lahir normal sekitar 9,8 persen per 100 ribu kelahiran hidup sementara kematian lahir operasi mencapai 40,9 persen per 100 ribu kelahiran hidup.
Meski banyak nilai minus kelahiran caesar, namun di tahun 2008, jumlah ibu melahirkan caesar, relatif tinggi berkisar 40-50 persen. ”Angkanya fluktuatif jadi perbandingannya dengan tahun 2007 tak jauh berbeda,” katanya.
Kalau cuma menghindari sakit, tegas Adriyanti, persalinan normal pun bisa meminimalkan nyeri. Caranya, bisa dengan terapi hypnobirthing atau penggunaan epidural. Juga dengan menyuntikkan Intra Laber Analgesia (ILA) di punggung pasien saat pertengahan persalinan.